Investasi Properti |
- Membeli rumah murah versi Menpera yang dibangun pengembang sesuai dengan program rumah murah. Kemudahan : Uang Muka (DP) Ringan, biasanya antara Rp.2.500.000,- s/d Rp.5.000.000,- Sisanya melalui KPR Bank. Kesulitan : Peminat banyak, tetapi ketersediaan perumahan ini sedikit, karena sebagian besar pengembang membangun perumahan untuk pesanan menengah ke atas. Lokasi lahan murah kerap menjadi kendala kurang strategis karena jaraknya, ketersediaan harga lahan yang cocok dibangun untuk perumahan ini tergantung lokasinya, letaknya biasanya relative jauh dari pusat kota. Hal ini dapat dimaklumi karena semakin dekat dengan pusat kota harga tanah semakin mahal, demikian sebaliknya.
- Membeli rumah murah bekas. Dibutuhkan Uang Muka (DP) yang lebih besar untuk membelinya. Mungkin dibutuhkan dana renovasi apabila rumah bekas yang dibeli perlu perbaikan, kecuali jika kondisi rumah bekas yang dibeli masih seperti baru. Lokasi strategis, berdasarkan pilihan.
- Membangun rumah murah sendiri. Dibutuhkan dana besar untuk membeli tanah, membeli material dan upah kerja. Jauh lebih besar dari cara (A) dan (B). Membutuhkan waktu untuk mengurus izin-izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pemasangan air bersih PAM, pemasangan listrik PLN, dan sebagainya. Juga membutuhkan waktu untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan rumah, mencari tenaga kerja, tukang, pembantu tukang, mandor, menghitung bahan material yang masuk pada saat pemesanan dan menyediakan tempat penyimpanan material (gudang) dan menjaganya pada malam hari. Hal ini tidaklah mudah semudah anda membayar tanah, material, upah kerja dan izin-izin. Perlu investasi waktu yang banyak, cara ini mungkin belum tepat untuk anda yang sibuk dengan pekerjaan atau bisnis utama.
Catatan :
Arti kata murah pada rumah murah mempunyai 2 (dua) kategori :
- Murah dari segi dana awal (Uang Muka).
- Murah dari segi harga.
Terima kasih anda sudah membaca artikel : Cara Mendapatkan Rumah Murah
0 komentar:
Posting Komentar